Selasa, 08 Desember 2009

Musim Hujan lagi? Yuk, Periksa Mobil Agar Berkendara Tetap Aman

Berhati-hatilah mengemudi di musim hujan, karena curah hujan yang turun banyak sekali, para pengemudi kendaraan harus ekstra hati-hati dan siap menghadapi genangan air atau banjir sekalipun. Yang perlu anda ingat adalah kendaraan anda bukanlah mobil amphibi yang sanggup menerjang genangan air setinggi apapun. Tetapi anda juga tak perlu takut jika terpaksa melewati genangan air sampai sebatas lutut orang dewasa. Di bawah ini beberapa kiat mengemudi dimusim hujan yang perlu dicermati :

1. Wiper

Pastikan wiper bekerja dengan prima. Baik motor, karet wiper maupun air washer dapat menyapu kaca sehingga air hujan tidak menghalangi pandangan. Motor wiper mungkin saja macet, karet-karet wiper juga mungkin sudah keras sehingga kurang bagus saat menyapu kaca. Begitu juga dengan air wiper, bisa saja kering dan semprotannya tidak pas mengenai sasaran. Untuk semprotan air wiper yang kurang tepat, sebaiknya lakukan penyetelan.

2. Lampu-lampu

Komponen ini juga amat penting jika berkendara di saat hujan turun. Selain untuk menyorot kondisi jalan, sinar dari lampu-lampu mobil Anda sangat membantu pengendara lain melihat posisi kendaraan Anda saat melintas. Periksa apakah lampu kecil dan lampu besar dapat menyala. Akan lebih baik juga seandainya mobil Anda dilengkapi dengan lampu kabut yang sinarnya mampu menembus gelap yang menyelimuti jalan. Jangan gunakan lampu hazard ketika hujan lebat, gunakan lampu hazard hanya pada saat berhenti dalam kondisi darurat.

3. Defogger

Penglihatan melalui spion dalam juga bisa terganggu jika kaca belakang mobil berembun. Untuk menghilangkannya Anda dapat menghangatkan kaca belakang dengan mengaktifkan defogger. Karena itu periksa apakah defogger dapat bekerja dengan baik. Caranya, aktifkan switch defogger, jika kaca belakang terasa hangat berarti perangkat ini masih bekerja dengan baik.

4.Permukaan ban

Pengendalian roda saat hujan turun jauh lebih sulit dibandingkan dengan ketika permukaan jalan kering. Apalagi jika kembang roda sudah dalam kondisi kurang bagus. Periksa apakah permukaan ban sudah gundul dan ganti jika kembang ban sudah kurang dari 1 milimeter. Dan jika hujan, cara termudah untuk menghindari efek hidroplanning (ban kehilangan traksi saat basah) adalah dengan berkendara di bawah 60km/jam.

5. Perangkat Rem

Apabila perangkat rem kendaraan masih menggunakan sistem tromol, selepas banjir, Anda jangan lupa menginjak pedal rem berulang-ulang agar perangkat rem tromol kembali kering hingga tak mengurangi daya kerjanya. Sebab ketika kendaraan menerjang banjir, komponen rem tersebut adalah bagian yang terendam air. Kalau tromol rem itu basah maka daya kerjanya menjadi berkurang atau tidak ada sama sekali. Karena itu tromol rem haruslah senantiasa dalam keadaan kering.

6. Perhatikan kabel busi dan distributor.

Jangan sampai keduanya terkena air. Namun apabila kecipratan air juga, Anda keringkan saja dengan cara mengelapnya. Yang justru harus dijaga, jangan sampai air masuk atau terhisap oleh intake manifold. Kalau hal ini terjadi, mesin bisa jebol dan Anda harus mengeluarkan banyak biaya untuk memperbaikinya.

7. Karet-karet pintu

Periksa dari kemungkinan bocor, dan ganti jika kondisinya memang sudah tidak bagus lagi. Karet-karet pintu yang bocor bisa mengakibatkan air hujan merembes masuk ke dalam kabin yang tentu saja akan sangat mengganggu kenyamanan berkendara.

8. Periksa kembali sistem kelistrikan di semua sudut kendaraan Anda.

Anda harus mengecek seluruh sambungan kabel yang terkelupas. Konektor yang longgar atau terbuka, cepat disolder kembali. Siapa tahu setelah memperbaiki sistem audio, Anda lupa merapikan sambungan kabel-kabelnya.

Kalau sampai air yang merembes ke dalam kabin mengenai sambungan kabel tersebut, dapat menyebabkan timbulnya hubungan pendek (korsluiting) yang memutuskan sekring. Memeriksa sistem kelistrikan dapat Anda kerjakan sendiri di waktu luang. Selagi hujan belum turun terus menerus, jadi tidak ada salahnya dikerjakan dari sekarang.

9. Untuk melewati jalan yang tergenang air, Anda harus yakin dan percaya diri.

Masukkan gigi persneling ke posisi satu lalu tekan gas perlahan-lahan sampai jarum putaran mesin menunjuk angka 3.000 rpm. Jangan Anda injak gas berulang-ulang. Hal itu hanya akan menyebabkan kipas mesin menyedot air dalam jumlah banyak. Kalau sampai kipas menyedot air, efeknya akan membahayakan bagi mesin. Anda juga tak perlu khawatir jika saluran pembuangan (knalpot) kemasukkan air. Toh kalau kita menghidupkan mesin, airnya menyemprot keluar terdorong oleh gas buang.

10. Hindari daerah rawan banjir

Daerah-daerah banjir tentu sudah bisa kita kenali. Sebisa mungkin usahakan menghindari jalur-jalur yang sering tergenang banjir jika hujan turun. Bukan hanya untuk mencegah kendaraan kita terendam banjir, pengenalan daerah banjir juga berguna agar kita terhindar dari macet berkepanjangan.

11. Segera bilas dengan air bersih

Air hujan mengandung asam dan sangat kurang baik bagi perawatan cat maupun body mobil. Kami sarankan, segera bilas mobil dengan air bersih.


free counters